watualang.desa.id Pos Gizi 12 Hari merupakan inisiatif kolaboratif antara kader kesehatan, PKK, dan pemerintah desa untuk memantau dan meningkatkan status gizi balita serta ibu hamil di Desa Watualang. Selama 12 hari berturut-turut, peserta mendapatkan pemantauan berat badan dan tinggi badan balita untuk mendeteksi risiko stunting. Peserta juga mendapatkan edukasi gizi praktis bagi orang tua, termasuk pemanfaatan bahan pangan lokal. Peserta juga mendapatkan pemberian makanan tambahan (PMT) bergizi seimbang berbasis sumber daya desa, serta pendampingan pola asuh untuk menciptakan kebiasaan sehat di keluarga.
Program ini telah menunjukkan dampak signifikan, antara lain penurunan angka underweight balita dan meningkatnya kesadaran orang tua tentang pentingnya 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Desa Watualang membuktikan bahwa pembangunan berkelanjutan harus menyentuh aspek fisik dan intelektual secara simultan. Pos Gizi 12 Hari menjawab tantangan kesehatan dengan pendekatan partisipatif, sementara Perpustakaan Cemerlang desa Watualang membuka jendela pengetahuan warga. Keduanya adalah dua sisi mata uang yang sama memiliki tujuan untuk menciptakan generasi yang tidak hanya sehat, tetapi juga kritis dan kreatif.
Inisiatif ini juga menggambarkan gotong royong multipihak. Kader kesehatan, PIC/pengelola perpustakaan, dan pemerintah desa saling bersinergi. Hasilnya, Watualang mulai dikenal sebagai desa yang berani memadukan pencegahan stunting dan penguatan SDM melalui gerakan sistematis.
Kedepan, program ini akan diperluas dengan pendataan terintegrasi untuk memantau kemajuan anak-anak yang pernah menjadi peserta Pos Gizi sekaligus pengguna aktif perpustakaan. Harapannya, langkah kecil ini bisa menginspirasi desa lain untuk melihat kesehatan dan pendidikan sebagai investasi yang tak terpisahkan.
Perpustakaan Cemerlang Desa Watualang tidak hanya berfungsi sebagai pusat literasi, tetapi juga berperan aktif dalam mensukseskan program Pos Gizi 12 Hari melalui berbagai kontribusi seperti
Penyediaan Materi Edukasi Gizi untuk Orang Tua dan Kader, seperti halnya ketersediaan koleksi buku bertema Pola makan sehat untuk balita dan ibu hamil dan Pentingnya ASI eksklusif dan MPASI. Kader Pos Gizi memanfaatkan koleksi ini untuk materi sosialisasi dan diskusi dengan peserta. Dampak Sinergi Perpustakaan dan Pos Gizi ialah anak-anak yang datang ke Pos Gizi juga tertarik mengikuti kegiatan literasi, sehingga tercipta kebiasaan sehat sekaligus minat baca. Orang tua semakin sadar bahwa kecerdasan anak tidak hanya ditentukan oleh gizi, tetapi juga stimulasi otak melalui bacaan. Kader kesehatan mendapat dukungan sumber daya dari perpustakaan untuk memperkaya materi edukasi.